03.30
Bangun kesiangan dari yang sudah direncanakan. Grasak grusuk, kembali melanjutkan memberesi seisi rumah, semalam belum sempat terselesaikan semua. Shalat. Sahur. Mama ga henti-henti nya nelpon, mengingatkan ini itu ini itu (haha). Shalat lagi. Finishing semuanya, masukin motor, matikan semua listrik. Kunci-kunci semuanya.
04.50
Berangkat naik Taxi Blue Bird. SENDIRI. Sambil berdoa semoga ga dibawa kabur sopir taxi. Sempat ngobrol-ngobrol sedikit sama pak sopir. Kata-kata yang paling diingat "Kalau mau berinvestasi untuk masa depan, harus dimulai dari saat sekarang ini, Neng."
05.10
Pool Primajasa, Batu Nunggal. Memajukan jadwal bis, khawatir kena macet dan ketinggalan pesawat.
05.20
Duduk di dalam bis, bangku nomor 12. Tepat di samping jendela. Tak lama kemudian, seorang laki-laki usia 25an tahun duduk di sebelah. Lagi-lagi berharap semoga pria baik-baik (tampak dari wajahnya sih pria baik-baik). Sempat bercerita sedikit tentang tempat kerjanya. "Saya lulusan Teknik Fisika, tapi malah jadi engineer di Garuda. Tapi ga masalah, semuanya diajari dari awal lagi kok. Seringnya memang begitu, dapat kerjaan tak sesuai dengan jurusan yang diambil. Tapi tak jadi masalah asalkan mau belajar. "
Obrolan pun terhenti sampai di sana.
05.35
Bis pun mulai berjalan menapaki Bandung yang masih gelap, beranjak menulusuri jalan menuju Jakarta. Campur aduk rasanya. Senang, sedih, khawatir. Dan ada sepenggal kalimat yang masih terngiang. Membuat perut serasa dialiri es.
Jalanan Tol Cikampek masih seperti biasa. Dihiasi pinggiran yang hijau. Semakin dekat Bandara, laju bis semakin pelan, macet...
09.30
Sudah duduk manis di ruang tunggu Bandara Soekarno-Hatta. Sambil baca buku 'Tarbiyah Siyasih' nya Ahmad Dzakirin. Sambil sesekali berinteraksi dengan handphone.
10.30
Take off. Nervous.. Dan hanya bisa berdoa semoga perjalanan dilancarkan.
Alhamdulillah, penerbangan yang begitu mulus.. Kembali menyaksikan pemandangan yang begitu luar biasa. Kota Jakarta mulai tampak mengecil. Hamparan putih awan yang begitu indah, terlihat begitu lembut, aah seandainya bisa ingin tiduran di atas empuknya awan (*mulai deh berfantasi yang ga ga..). Hamparan lautan yang berkilauan ditimpa sinar matahari. Kapal-kapal kecil terllihat seperti hiasan tersendiri. Pulau-pulau kecil yang membentuk pola-pola yang unik. Dan akhirnya mulai tampak pulau Sumatera, pulau yang begitu luas, begitu hijau, dan sangat pantas disebut 'Rayuan Pulau Kelapa". Di sana lah akhirnya pesawat ku mendarat.
12.15
Turun dari tangga pesawat, diterpa hangatnya udara Kota Padang. Sedikit timbul rasa haru. Ya, sudah 8 bulan, akhirnya bisa menginjakkan kaki lagi di Ranah Minang tanah nan den cinto. Setelah mengemasi bagasi, di jemput kakak, abang, dan si ade, segera menuju Payakumbuh. Perjalanan yang begitu singkat, seperti biasa si Abang selalu ngebut tingkat tinggi... Yang sering membuatku berteriak histeris, yang selalu akhirnya ditertawakan Kakak dan si Ade.
15.30
Alhamdulillah.. Kembali bertemu bangunan yang sudah 10 tahun aku sebut 'rumah'. Rumah tak berubah sama sekali. Begitu juga dengan Kota-ku, Payakumbuh masih selalu begitu. Kota nan permai, indah, dan tentram. Akhirnya bertemu Mama, Papa, dan si adik kecil yang sedang les privat. Papa semakin mengurus, ternyata habis sakit dan seisi rumah merahasiakan dariku. Mama masih tetap cantik seperti biasa, si adik kecil makin remaja tapi masih saja tetap kurus, cuma tingginya saja yang mulai menyamaiku, dan langsung sibuk menagih oleh-oleh.
16.00 dst
Setelah bagi-bagi oleh-oleh yang tak seberapa, mulai ngobrol ngalur ngidul, becerita tentang semua hal. Dan tak terhindarkan, aku masih jadi bahan ledekan favorit karena berstatus mahasiswa tingkat akhir dengan segala polemiknya. Persiapan buka, Mama masak begitu banyak masakan. Dan semua favoritku, ahhaaha. Dan, tak sengaja mendapati Papa senyum-senyum sendiri melihat kehebohan anak-anaknya. Ya, sekarang semua personil telah lengkap. Lengkap dengan ulahnya masing-masing. Walaupun tak bilang apa-apa yang romantis seperti Mama, Aku tahu Papa sangat bahagia, terpancar dari sinar matanya.
Maaf Pa, Ma, baru bisa pulang sekarang...
Menatap ketiga saudara perempuanku, aku tahu banyak agenda seru menunggu...
Akhirnya kembali bisa merasakan hangatnya keluarga, nyamannya rumah...
Damai, permai...
Terima kasih Ya Allah, masih mengijinkan ku merasakan semua kebahagiaan ini.. (^_^)
mau negomentari kejadian di jam 04:50
BalasHapus"Sambil berdoa semoga ga dibawa kabur sopir taxi."
Tenang ga bakalan ada yang berani bawa kabur siti, makan-nya boros, bikin tekor penculik aja..
(^,^)v
-_______-
BalasHapusbulan puasa ga boleh fitnah...
eh, ini siapa?
jangan anonim dong kalo mau ngomen.. :p