"Don't judge a book by it's cover"
Betul sekali...
Seperti kemaren malam, saya harus mengungsi tidur ke tempat lain. Kenapa tidak tidur di rumah sendiri? Yah, ini salah satu efek semakin dekatnya lebaran. Semua orang mudik lebaran. Jadilah saya sendirian di rumah karena masih ada beberapa hal yang harus di selesaikan di Bandung. Sebenarnya sih, saya ga masalah sendirian di rumah. Tapi, beda dengan Mama, tak henti-henti nya nelpon, melarang saya sendirian di rumah malam-malam.
Mama : Kalau ga ngajak teman ke rumah, Nginap saja di tempat teman.
Saya : Iya Ma, iya...
Mama : Jangan iya iya aja, pokoknya jangan sendirian di rumah.
Saya : Mmm... Sebenarnya gapapa sih Ma sendirian juga..
Mama : Ga boleh, Jangan keras kepala.. (Mama mulai marah-marah) * salah ngomong deh -____-
Saya : Iya Ma, iya...
Agak-agak bingung juga sebenarnya, mau ngajakin siapa? Rata-rata udah pada mudik... Mau nginap dimana ya? Sama saja, orang-orang sudah pada mudik. Tiba-tiba ingat ibu kost-an lama. Langsung SMS ngajakin tidur di rumah, tapi si ibu ga bisa. Eh, malah disuruh nginap di kost-an aja. Tidur di kamar saya yang lama, katanya masih kosong kamarnya. Demi memenuhi perintah Mama, saya terima tawaran ibu kost-an.
Jam 9an malam, saya langsung capcus ke kost-an lama. Tengak-tengok ke kamar. Kosong... Tapi syukurlah masih ada kasur. *Sambil bersyukur, untung saja sudah terbiasa hidup susah di beberapa training yang pernah saya ikuti, jadi tak apa-apa lah tidur tanpa apa-apa. Masih untung dibolehin nginap. Sedihnya, Hahaa...
Beberapa menit merenungi nasib. Eh, si Ibu kost-an datang. Taraaaa... Bawain bantal, alas kasur, lengkap dengan selimut. Dan ternyata ada baju ganti juga. Subhanallah... Benar-benar dibikin terharu. Si Ibu baik sekali. Padahal selama ini di mata anak-anak si Ibu adalah Ibu Kostan tergalak. Tapi ternyata.... Hiks hiks... Mengharukan... Terima Kasih Ibu... Love you so much.. :-*
So.. Don't judge a book by it's cover... ^_^
Itu cerita pertama.
Nah cerita kedua. Kebanyakan orang mengira aktivis itu (*ehem aktivis, haha) tidak bisa masak. Benar atau tidak, tapi mainset itu sering saya temui. Dan lagi-lagi efeknya, banyak sekali yang menyangsikan saya tidak bisa masak. Padahal saya jago masak lhoo... ahhaahaa..
Saya sebenarnya sangat suka memasak. Tapi tidak suka kalau masakan saya tidak ada yang mencicipi.
Ya, begitu juga hari ini. Awalnya agak malas masak, karena tinggal sendiri di rumah berarti tidak ada yang bisa mencicipi masakan. Tapi, tiba-tiba datang lah seorang pahlawan yang merelakan dirinya mencicipi masakan saya untuk berbuka. Wah, Baik sekali...
Diputuskan, saya langsung memasak Cumi+kentang crispy Balado dan Es Cincau...
Tak tik tuk tak tik tuk... Akhirnya jadi laaaah...
Seperi biasa, setiap selesai masak pasti jadi sedikit was-was, karena puasa jadi ga bisa icip-icip, khawatir nanti menzalimi orang berbuka. Haha...
Dan ternyata setelah Maghrib sebelum Isya, ada pesan masuk ke ponsel saya dengan isi seperti berikut :
"Nice Siti, You are a great one... Ini persis seperti masakan Ibu saya... I miss her so much... Thank you..."
Waaah... Saya langsung lega... Syukurlah... ^_^
So... Don't judge a book by it's cover... hehe..
*terima kasih untuk 'someone' yang sudah bersedia mencicipi masakan :D
Ayo ayo adalagi yang bersedia mencicipi masakan berikutnya? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar